Sabtu, 20 Februari 2016

MASIH BINGUNG NARKOBA ITU APA? BACA ARTIKEL INI!!

Share it Please



Karena masih banyak yang salah kaprah tentang apa sih narkoba itu, jadi disini admin akan mencoba membahas tentang Narkoba selengkap mungkin…
Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

WHO (1982) : “Semua zat keculai makanan, air atau oksigen yanng jika dimasukkan ke dalam tubuh dapat mengubah fungsi tubuh secara fisik dan atau psikologis.

Apa itu Narkotika?
       
Narkotika berasal dari bahasa Inggris "narcotics" yang artinya obat bius. Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.


                Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain), dan cannabis sativa (ganja) baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun. Jenis-jenisnya adalah:


·         Narkotika Golongan I : Berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan (untuk iptek, renagensia diagnostik/laboratorium, tidak digunakan untuk terapi).
Contoh : 
Opiat     :  Heroin,morfin dan petidin
Ganja    : Kanabis, marijuana dan hashis
Kokain  : Pasta kokain, serbuk kokain dan  daun koka

·         Narkotika Golongan II : Merupakan bahan baku untuk produksi obat. Berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan sebagai pilihan terakhir dalalm pengobatan.
Contoh : Metadon, morfin dan pertidin

·         Narkotika golongan III : Berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Hanya digunakan untuk rehab.
Contoh : Codein dan difenoksilat



Apa itu Psikotropika?

                Psikotropika menurut UU No. 5 tahun 1997 adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang memiliki funsi psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat dan menyebabkan perubahan keadaan mental dan perilaku pemakainya. Jenis-jenisnya adalah:

·         Psikotropika Golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi.
Contoh : MDMA ( ekstasi ). LSD dan STP

·         Psikotropika Golongan II : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi.
Contoh : amfetamin, metamfetamin. fensiklidin dan ritalin

·         Psikotropika Golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, agak banyak digunakan dalam terapi.
Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam

·         Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi.
Contoh : diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide dan nitrazepam ( Nipam, pil BK/koplo, DUM, MG, Lexo, Rohyp )


Berdasarkan efek yang ditimbullkannya, obat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.       Obat psikoaktif, yaitu obat yang digunakan dalam bidang kedokteran jiwa.
2.    Stimulan, yaitu golongan obat yang dapat membuat otang lebih kuat , aktif dan menghilangkan rasa kantuk.
3.       Depresan, yaitu jenis obat penenang.
4.       Halusinogen, yaitu jenis obat yang menimbulkan halusinasi bagi pemakaianya.
5.       Euforia, yaitu obat yang memberikan rasa gembira pada pemakainya.

 Apa itu Zat adiktif ? 
Zat adiktif adalah zat-zat tambahan ( bahan-bahan alamiah, semisintesis, maupun sintesis) yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Biasanya terdapat pada makanan,minuman dan obat-obatan. Apabila dihentikan akan timbul efek putus zat diantaranya rasa sakit atau lelah yang luar biasa.

Contohnya antara lain:
·         Alkohol, yang terdapat pada berbagai minuman keras.
·         Inhalasi/ solven, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluan  pabrik, kantor dan rumah tangga.
·         Nikotin yang terdapat pada tembakau.
·         Kafein yang terdapat pada kopi.


MEKANISME KERJA NARKOBA DI DALAM TUBUH

 Narkoba bekerja di dalam tubuh manusia berbeda-beda tergantung cara pemakaiannya.

a.       Melalui saluran pernapasan : dihirup melalui hidung(shabu), dihisap sebagai rokok (ganja).
Narkoba yang masuk ke saluran pernapasan setelah melalui hidung atau mulut, sampai ke tenggorokan, terus ke bronkus, kemudian masuk ke paru-paru melalui bronkiolus dan berakhir di alveolus.

Di dalam alveolus, butiran “debu” narkoba itu diserap oleh pembuluh darah kapiler, kemudian dibawa melalui pembuluh darah vena ke jantung. Dari jantung, narkoba disebar ke seluruh tubuh. Narkoba masuk dan merusak organ tubuh (hati, ginjal, paru, usus, limpa, otak, dll).

Narkoba yang masuk ke dalam otak merusak sel otak. Kerusakan pada sel otak menyebabkan kelainan pada tubuh(fisik) dan jiwa (mental dan moral). Kerusakan sel otak menyebabkan terjadinya perubahan sifat, sikap, dan perilaku.


b.       Melalui saluran pencernaan: dimakan atau diminum (ekstasi, psikotropika)
Narkoba masuk melalui saluran pencernaan setelah melalui mulut, diteruskan ke kerongkongan, kemudian masuk ke lambung, dan diteruskan  ke usus.

Di dalam usus hakus, narkoba dihisap oleh jonjot usus, kemudian diteruskan ke dalam pembuluh darah kapiler, narkoba lalu masuk ke pembuluh darah balik, selanjutnya masuk ke hati. Dari hati, narkoba diterskan melalui pembuluh darah ke jantung, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Narkoba masuk dan merusak organ-organ tubuh(hati, ginjal, paru-paru, usus, limpa, otak, dll).

Setelah di otak, narkoba merusak sel-sel otak. Karena fungsi hati dan peranan sel otak, narkoba tersebut menyebabkan kelainan tubuh (fisik) dan jiwa (mental dan moral). Cara pemakaian seperti ini mendatangkan reaksi setelah relatif lebih lama karena jalurnya panjang.


c.       Melalui aliran darah : Jalan ini adalah jalan tercepat.
Narkoba langsung masuk ke pembuluh darah vena, terus ke jantung dan seterusnya sama dengan mekanisme melalui saluran pencernaan dan pernapasan.

PEMANFAATAN NARKOBA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1.       Pemanfaatan Narkotika
 

        Kokain digunakan sebagai penekan rasa sakit dikulit, digunakan untuk anestesi (bius) khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan.

          Kodein merupakan analgesik lemah. Kekuatannya sekitar 1/12 dari morfin. Oleh karena itu, kodein tidak digunakan sebagai analgesik, tetapi sebagai anti batuk yang kuat.

            Morfin adalah hasil olahan dari opium atau candu mentah. Morfin mempunyai rasa pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau cairan berwarna putih. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotika. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.

          Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karena efeknya sangat kuat. Obat ini bisa ditemukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam bentuk cairan. Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan sering disalahgunakan orang. Heroin disebut juga putaw.

          Methadone, saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opium. Antagonis opioid (analgetik narkotika) telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid dan digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa nyeri.

         
Meperidin (sering juga disebut petidin, demerol, atau dolantin), digunakan sebagai analgesia. Obat ini efektif untuk diare. Daya kerja meperidin lebih pendek dari morfin.

2.         Pemanfaatan Psikotropika


             Asam barbiturat (pentobarbital dan secobarbitol) sering digunakan untuk menghilangkan cemas sebelum operasi (obat penenang).

             Amfetamin (dan turunannya), digunakan untuk mengurangi depresi, kecanduan alkohol, mengobati parkinson kegemukan, keracunan zat tertentu, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentarsi.


     3.         Pemanfaatan Zat Adiktif


      Pada dosis tertentu, nikotin yang terdapat pada rokok dapat digunakan sebagai obat untuk memulihkan ingatan seseorang. Hal ini karena nikotin dapat merangsang sensor penerima rangsangan di otak.

            Alkohol dapat membunuh kuman penyakit, sehingga biasanya digunakan untuk membersihkan alat-alat kedokteran pada proses sterilisasi.
 
   PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN BAHAYANYA

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu :

1.     Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kepribadian, kecemasan, dan depresi serta kurangya religiusitas. Kebanyakan penyalahgunaan narkotika dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan obat-obat terlarang ini. Anak atau remaja dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna narkoba.

2.     Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu atau lingkungan seperti keberadaan zat, kondisi keluarga, lemahnya hukum serta pengaruh lingkungan.
 

     Penggunaan salah satu atau beberpa jenis narkoba, yang dilakukan secara berkala di luar tujuan pengobatan dan penelitian, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan jasmani jiwa (mental) dan fungsi sosial.
 1)      Bahaya narkoba terhadap fisik


§  Gangguan pada system syaraf (neurologis)
§  Gangguan pada jantung dan pembuluh  darah (kardiovaskuler)
§  Gangguan pada kulit (dermatologis)
§  Gangguan pada paru-paru (pulmoner)
§  Sering sakit kepala, mual-mual dan  muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan insomnia
§  Gangguan terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
§  Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
§  Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya  adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
§  Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.

2)      Bahaya narkoba terhadap psikologi
  
  • Kerja lamban dan seroboh, sering tegang dan gelisah
  • Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
  • Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal
  • Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan
  • Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri






3)      Bahaya narkoba terhadap lingkungan sosial

§  Gangguan mental
§  Anti-sosial dan asusila
§  Dikucilkan oleh lingkungan
§  Merepotkan dan menjadi beban keluarga
§  Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram

SANKSI PELANGGARAN NARKOBA

 
1.       Sanksi hukum
Keberadaan seseorang yang menyalahgunakan narkoba dapat dikenakan hukum pidana sesuai dengan klasifikasinya.
a.       Bagi pengguna
b.      Bagi pengedar atau produsen pidana sampai seumur hidup dan ditambah denda. 
2.       Sanksi sosial
Keberadaan penyalahgunaan narkoba sering kali menimbulkan rasa resah pada masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, mereka cenderung agak dikucilkan dalam pergaulan masayarakat. 
3.       Sanksi moral
Pada prinsipnya ajarana agama melarang untuk mengonsumsi zat-zat yang dapat merusal jiwa dan raga. Oleh karena itu penyalahgunaan narkoba dianggap sebagai pelanggaran ajaran agama.

GEJALA PENGGUNA NARKOBA

                Tanda atau gejala kemungkinan adanya penyalahgunaan narkoba pada seseorang dapat dilihat dalam beberapa hal berikut :

1.    Gejala fisik, antara lain :
·         Berat badan turun drastis
·         Mata terlihat cekung dan merah, muka pucat, dan bibir kehitam-hitaman
·         Tangan penuh dengan bintik-bintik merah, seperti bekas gigitan nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan.
·         Terdapat  perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
·         Buang air besar dan buang air kecil kurang lancer
·         Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
·         Mengeluarkan keringat dan air mata yang  berlebihan
·         Banyaknya lendir dari hidung, diare dan bulu kuduk berdiri
·         Kepala sering nyeri, persendian ngilu.

2.    Emosi, antara lain :
·         Sangat sensitif dan cepat merasa bosan
·         Bila ditegur atau dimarahi, menunjukkan sikap membangkang
·         Emosi naik turun dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang di sekitarnya
·         Nafsu makan tidak menentu.

3.       Perubahan perilaku, antara lain :
·         Malas dan sering melupakan tanggung jawab dan tugas-tugas rutinnya
·         Menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dari keluarga
·         Sering bertemu dengan orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit, dan pulang tengah malam
·         Suka mencuri uang di rumah, sekolah ataupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-barang berharga di rumah. Begitu pun dengan barang-barang berharga  miliknya, banyak yang hilang
·         Selalu kehabisan uang
·         Waktu di rumah kerap dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi, dan tempat-tempat sepi lainnya.
·         Takut dengan air dan malas mandi. Apabila terkena air akan terasa sakit
·         Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan
·         Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
·         Sering menguap dan mimpi buruk.

PENGOBATAN PECANDU NARKOBA

Penanganan korban narkoba dapat berlangsung lama karena mengubah kebiasaan orang sehingga perlu kesabaran dan dukungan terutama dari keluarga.

Langkah pertama adalah memutus pemberian narkoba secara bertahap hingga akhirnya hilang sama sekali. Tahap ini memang sulit dilakukan karena membutuhkan kesabaran dan ketegasan terhadap pecandu. Selain itu, pecandu juga harus mempunyai keinginan kuat untuk sembuh. Jika syarat itu tidak dipenuhi maka sangat sulit untuk sembuh.

Langkah kedua adalah penyembuha mental dan fisik. Fisiik yang rusak akibat narkoba harus diobati agar kembali sehat seperti semula. Mentla para pecandu dapat kita sembuhkan dengan  mengajak untuk lebih dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhkan diri dari lingkungan pecandu narkoba.

    CARA MENGHINDARI PENYALAHGUNAAN NARKOBA


a.       Jangan pernah mencobanya, walaupun untuk iseng atau untuk alasan lain, kecuali perintah dokter/alasan medis.

b.      Kuatkan iman, mantapkan pribadi, pakailah rasio (pemikiran, pertimbangan) lebih banyak dari pada emosi.

c.       Jangan menghindar dari problem, tetapi hadapi dan atasi persoalan sampai tuntas, bila tak mampu konsultasi pada ahli.

d.      Pilihlah pergaulan yang aman jangan yang berbahaya.

e.      Pilih kegiatan yang sehat, tak merugikan diri sendiri ataupun orang lain, ikutilah klub olah raga, organisasi sosial. Lakukan hobi bersama teman dan keluarga.

f.        Gunakan waktu dan tempat yang aman, jangan keluyuran malam-malam. Bersantailah dengan keluarga, berkaraoke, piknik, makan bersama, masak bersama, beres-beres bersama nonton bersama keluarga.

g.       Selalu berusaha menjadi pribadi yang baik, bertindak positif, bertanggungjawab, jadilah figure/sosok yang diteladani.

h.      Berusahalah "saling mendengar", saling mengingatkan dan saling memaafkan agar semakin mendewasakan pribadi masing-masing.

i.         Buatlah keluarga, rumah tangga, menjadi tempat yang paling menyenangkan, paling menenangkan sehingga membuat "betah" tinggal bersama "sahabat".

j.        Selalu ingatkan, bahwa ancaman hukuman untuk penyalah guna Narkoba, apalagi bagi pengedar Narkoba adalah Lembaga Pemasyarakatan.

k.       Ingatkan bahwa Narkoba akan merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal, lever dan sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar